Stalking Indonesia : Keliling Indonesia Ala Margareta Astaman


Berbekal akun Twitter dengan follower setengah abad, akhirnya saya mempunyai kesempatan memiliki buku Stalking Indonesia yang ditulis oleh Kak Margareta Astaman. Saya kurang tau memanggil dengan sebutan apa. Mbak, kakak, neng atau ibu. Ada kemungkinan saya memanggil tante atau bibi. Tapi, panggilan itu terlalu kejam untuk traveller se kece dia. Karena saya orang Sumatera Utara, tidak ada salahnya jika saya menyebutnya dengan kakak saja. Sebutan itu paling pantas di sini.
Jujur saya tidak tahu menahu tentang apa yang sedang dibicarakan di #Operatalk ketika sedang membuka Twitter. Saya hanya mengikuti instruksi dari @opera_id dan dengan pedenya memberikan sebuah pertanyaan konyol. Sungguh, saya tidak tahu siapa @margaritta . Seorang blogger kah, presenter, artis atau seorang penulis. “Saya hobi blogging, tapi saya tidak merasakan benefit yang berarti. Bagaimana hobi saya menjadi pekerjaan?” demikian pertanyaan dengan kode Q yang langsung dibalas. Dengan lugas, @margaritta menjawabnya,Meskipun belum untk iklan/komersil, blog pd dasarnya adlh portfolio, sesuai dng isi blog tsb.” Sebuah jawaban singkat. Tidak kurang tidak lebih. Pas kebiangnya.
“Daerah mana sih yg ingin sekali @margarittta kunjungi tapi belum kesampean untuk mengunjunginya ?” kicau @Arifnaqsains. Dengan sedikit bingung, saya segera bolak-balik halaman @opera_id mencari tahu apa yang sebenarnya sedang dibicarakan. Meskipun pertanyaan saya  “jauh panggang dari api”, tetapi penulis buku Stalking Indonesia itu dengan rela hati menjawabnya.

Ketiga paragraf di atas sedikit naratif, bukan. Ya, saya juga menyadarinya. Saya janji paragraf yang ini bukan narasi lagi. Saya menghabiskan 2 hari untuk membaca buku bersampul agak tebal bolong tengah tersebut dan saya memberikan kesimpulan bahwa 1) Margareta Astaman adalah pengagum band ST12. Halaman 13 dan 29 adalah buktinya. 2) Belum pernah singgah ke Sumatera Utara. Coba mbak datang ke pulau Nias. Tapi, ajak saya juga ya. Hahaha,... 3) Snorkeler sejati. Mendaki gunung Sinabung dan Sibayak bisa gak ya?
Buku Stalking Indonesia ala Margareta Astaman menceritakan Indonesia dengan gaya ala modern. Bahasanya agak gaul sehingga pembacanya blasteran rada gak jelas. Jelas, buku ini dikhususkan untuk traveller. Margareta Astaman juga seorang wanita biasa yang ingin merasakan perbedaan dari tempat tinggal dengan daerah lain yang kaya akan keanekaragaman itu. Keadaan itu jelas pada kutipan, “Sisi anti sosial kadang keluar karena letih menjaga hubungan baik dengan orang lain. Jika tidak dijaga, akan timbul perseteruan yang berbuntut susah hati. Jika dijaga, kadang membuat makan hati. Berinteraksi dengan orang lain mengaduk-aduk emosi, bahkan yang negatif seperti dendam dan sirik hati.” Meskipun demikian hidup saya sarankan mbak Margie minum teh botol sosro :D
Terima kasih @opera_id @margarittta #Operatalk
Salam,
Nosta Perlin Nazara

Nosta Perlin Nazara

Civil Engineering, Blogger, Graphic designer and Social Writer

Post a Comment

Leave your cool coment!

Previous Post Next Post