Di
zaman yang serba modern dan digital, anak muda dituntut untuk terus menggali
kemampuan diri dengan cara mengikuti berbagai kursus keterampilan, les, dan
terus menggapai ilmu setinggi-tinginya.
Siapa
yang tidak mengenal Facebook, Twitter, Path, Intagram, Google+ dan berbagai
aplikasi jejaring sosial lain yang terus menguras waktu kita ketika
berinterakasi dengannya.
Tahukah
kamu bahwa di tangan orang-orang yang kreatif, berjiwa usaha dan memiliki ide,
jejaring sosial tersebut dijadikan sebagai tempat mengumpulkan pundi-pundi emas
hingga jumlahnya setinggi Gunung Leuser atau bahkan sebesar Pulau Sumatera.
Sungguh besar, bukan?
Orang
beramai-ramai menggunakan Intagram. Lalu mereka yang memiliki jiwa usaha akan
menggunakan aplikasi foto tersebut untuk mempromosikan produk dari usaha
mereka. Dalam hitungan detik produk mereka telah dilihat oleh jutaan orang
tanpa harus menggunakan jasa media massa /tabloid. Bukankah mereka telah
menghemat ratusan ribu rupiah? Ya. Mereka bahkan tidak membayar tagihan telepon
ketika menghubungi pusat iklan.
Twitter
yang cukup angkuh ternyata tidak seangguh pundi-pundi uang yang diperoleh
darinya. Orang-orang yang dapat merayu hatinya membuat hatinya luluh dan kasih
sayang pun terjadi. Semakin hari permintaan akan surat kabar, majalah dan
tabloid dalam bentuk fisik semakin menurun. Oleh karena setiap media massa
harus memiliki website dan aplikasi mobile sehingga mereka tidak kehilangan
pembaca.
Apakah
kita hanya menjadi pembaca di Twitter atau kepo sendiri di Intagram? Atau
bahkan cuma bisa update status di Facebook? Tentu tidak. Ambil pena dan kertas
lalu torehkan rencana, ide dan mimpi besar lalu lakukan action yang nyata.
Biarkan hiruk-pikuk social media membuatmu menghirup udara segar dan akhirnya
anda tersadar bahwa kuota internet anda telah habis.
Tags
entrepeneur
artikel menarik seputar dunia pinjam meminjam --> pinjaman online
ReplyDelete